Coconut Fruit for health benefits

Kupaksa Dia Ngocok Penisku

Sekslover - Kupaksa Dia Ngocok Penisku
Namaku Endru dan pacarku namanya Laras dia cantik tinggi badan 159 cm ukuran Bra 34 B dan di cerita sex hot ini aku akan menceritakan kisahku ngesex dgn pacarku Laras, dia suka sekali memakai baju yg seksi-seksi jadi dia kalau mengenakan pakaiannya perut dan pusarnya kelihatan dgn celana pendek dan ketat jadi bikin nafsu orang.


Pada sabtu malam, aku mengajaknya jalan ke Ancol. Aku menjemput ke rumahnya pada jam lima sore, lalu berangkat ke tempat tujuan.
“Hai Ndru, gimana kuliah lu..? Bisa ngikutin ngga? Jangan-jangan ngga bisa lagi.” kata Laras memulai pembicaraan.
“Bisa dong Ras.. Gue kan cerdas. Masa lu ngga tau sih.” kataku sambil mencubit pipinya yg itu.
Lalu kami berdua berangkat ke ancol sambil ngobrol tentang pelajaran masing-masing. Sesekali kucuri pandang untuk melihat pahanya yg mulus, berwarna kuning langsat. “Ooohh.. andai saja aku bisa merasakan kelembutan kulitnya itu,” pikirku dlm hati.

Pikiranku mulai kacau pada saat itu, apalagi saat berhenti di lampu merah, secara sekilas kulihat dadanya. Tampak belahan dadanya, karena dia memakai baju agak turun ke bawah.
“Gile buah dadanya padat dan berisi.” bayangku sambil menunggu lampu hijau.

Setelah beberapa lama, maka sampailah kami di Ancol, kira-kira jam 7 malam. Kami langsung memasuki salah satu cafe yg ada di sana. Kami memesan makanan dan kami bercanda, dan memulai kegiatan pacaran kami.

Setelah sejam man kami makan-makan di cafe itu, kami keluar dan berjalan-jalan. Dia menyandarkan kepalanya di bahuku dan kupeluk bahunya. Kelembutan kulit bahunya membuat pikiranku menjadi nakal, ingin kulihat apa yg ada di balik baju dan rok mininya itu.

Maka aku berkata pada Laras,

“Eh Ras, kita ke mobil aja yuk. Ada sesuatu nih buat lu. Asyik lho.. dijamin..!” kataku sambil senyum.
“Ya udah, ayo kita balik.” balasnya. -cerita hot

Akhirnya kami kembali ke mobil sambil kulihat jam tanganku yg sdh menunjukkan jam sembilan malam.

Setelah sampai ke dlm mobilku yg bermerek corolla, kami duduk di kursi bagian depan, lalu kutanya padanya.

“Eh Ras, lu mau ciuman nggak sama gue. Kita kan udah pacaran ampir dua tahun..?” tanyaku kepadanya.
“Ya udah deh sekali-kali. Tp cuman ciuman aja yah, ngga lebih dari itu..!” ia menyetujui permintaanku.

Akhirnya kami mulai saling mendekatkan kepala masing-masing dan mulailah acara ciuman itu.

Kumainkan lidahnya. Dia pun jg membalas Dgn hebatnya. Sambil kucium mulutnya, tanganku mulai mengelus-ngelus punggungnya. Bahunya kuraba.., lalu mulai turun ke punggung dan sampailah ke pantatnya. Ia pun terkejut ketika aku memegang pantatnya yg masih kencang dan bulat itu.

Lalu ia melepas pelukannya dariku dan berkata,
“Eh Ndru, jangan macem-macem deh..!” katanya Dgn nada yg menyentak.
“Ah Laras, ngga apa-apalah sekali-kali buka bukaan.” balasku sambil meremas dadanya.
“Ndru..! Apa-apaan sih..!” Selahnya.

Aku tdk mendengarkan omonganya, malah kutampar pipinya agar ia diam dan menuruti perintahku.

“Diem nggak..! Lepasin baju lu, kalo nggak gue tampar lagi nih..!” teriakku.

Ia tetap tdk mau membuka bajunya, maka kutampar sekali lagi, dan langsung ia menurunkan retsleting bajunya yg berada di bagian punggungnya. Setelah terbuka bajunya maka langsung terpampanglah kedua buah dadanya yg berwarna putih mulus dan agak kuning langsat. Ternyata ia tdk memakai Bra. Maka langsung saja tanpa basa basi kupegang dan kuremas-remas payudaranya.
Ia berteriak kesakitan dan jg sekaligus minta tolong karena ia mau diperkosa.
Mendengar teriakan itu maka langsung kujambak rambutnya, dan kubilang,

“Eh Ras, ngga ada gunanya lu teriak -teriak. Kita parkir di tempat yg sepi. Nggak ada orang satupun di sini.” jawabku sambil tertawa karena senang dapat memperkosanya.
Ia cuma menangis saja. Aku bukannya merasa kasihan, justru malah tambah bersemangat menDengar tangisannya itu. Maka aku mengambil ikat pinggang dan menghajar perut dan pahanya berkali-kali agar ia diam, dan langsung kutarik ke bawah roknya yg mini itu sampai lepas. Ia sekarang bertelanjang dada dan hanya memakai celana dlm-nya yg berwarna merh itu.

Penisku mulai menunjukkan aktivitasnya. Maka tanpa membuang waktu aku langsung mengulum dan mengunyah buah dada kirinya dan puting payudara kanannya kupilin-pilin.

Maka terDengarlah suara, “Aakkhhhhh.. mmmpphhhh.. sakit Ndru..!”

Aku tetap mengulum payudaranyanya. Malah semakin liar.

Setelah sepuluh menit merasakan kedua payudaranya secara bergantian, maka aku beristirahat sejenak. Kemudian kupindahkan Laras ke jok bagian belakang, sehingga tdk ada yg melihat kami berdua Dgn jelas.

Oh iya, aku baru ingat kalo di laci mobil ada suntikan untuk mengeraskan dan mengencangkan payudara cewek. Maka langsung kuambil dan kembali untuk menyuntikkan ke kedua payudaranya. Perlahan-lahan kumasukkan jarum suntiknya ke dlm payudaranya. Sedikit demi sedikit jarum itu menembus daging payudaranya yg kenyal itu.

“Auuuww..,” teriaknya Dgn suara yg keras dan hisreris sampai kupingku sakit.

Karena kupingku pekak karena teriakannya, maka kusumpal mulutnya Dgn sapu tangan milikku. Lalu kembali kutarik jarum suntikan itu yg sempat menancap selama beberapa detik karena aku menyumpal mulutnya. Kemudian kusuntikkan lagi sisa cairan itu ke payudaranya yg satunya lagi sampai habis.

Suaranya tdk terdengar keras lagi karena tertahan saputanganku. Darah menetes keluar karena kucabut suntikan itu. Maka kuletakkan suntikan itu dan langsung menjilat darahnya yg menetes sekaligus keringatnya sambil memukul-mukul kedua payudaranya agar cairan yg berada di dalamnya menjadi rata.

Setelah selesai menyuntik kedua payudaranya, maka aku segera menjilati mulai dari lehernya, lalu perut sampai pahanya yg lembut itu, dan kubalikkan dia sehingga dia dlm posisi telungkup.

Kumainkan pantatnya beberapa saat dan langsung melucuti CD-nya. Kumainkan anusnya sampai puas. Setelah itu kubalikkan lagi posisi tubuhnya dan langsung mengangkangkan kedua kakinya dan kujilati kemaluannya Dgn lidahku yg lumayan panjang itu.

Suara erangannya mulai terDengar lagi. Sambil kujilat memeknya, tanganku jg keluar-masuk ke anusnya. Memeknya yg berwarna merah segar apalagi mengkilat karena keringatnya memantulkan cahaya lampu di halaman parkir.

Semangatku mulai menggebu-gebu. Aku mulai melepas semua pakaianku dan memasukkan kejantananku ke dlm memeknya yg masih rapat. Pelan-pelan kukeluar-masukkan penisku untuk menjebol selaput daranya.

Setelah semakin lama semakin dlm masuknya kejantananku karena sdh mulai longgar memeknya, maka 1, 2, 3..,

“Zleeebbb.., Oooohhh..!” ia mengerang kesakitan. Masuklah penisku sampai menyentuh ke dlm rahimnya.

Keluarlah darah segar dari dlm memeknya dan mengalir keluar melewati bibir memeknya membasahi jok mobilku yg terbuat dari kulit. Setelah diam sejenak, langsung kusetubuhi Laras pelan-pelan agar lama diriku mencapai klimaksnya. Lama-lama ia mulai mengikuti iramanya. Kepalanya kadang ke kiri kadang ke kanan.

Keringatnya mengalir sangat deras dan membasahi seluruh tubuhnya mulai dari rambut, leher, kedua payudaranya, perut, sampai paha dan betisnya yg halus dan berisi itu, membuat nafsu birahiku meledak-ledak. Sambil menyenggamai Laras, kedua payudaranya kupukul-pukul sampai berwarna merah, kontras Dgn warna kulitnya yg kuning langsat itu.

Satu tanganku jg meremas-remas kedua payudaranya secara bergantian. Keluarlah cairan yg berwarna putih keluar dari puting payudaranya akibat dari suntikan yg kuberikan tadi. Cairan itu mengalir keluar dan membasahi sela-sela jariku. Licin rasanya. Kemudian sambil bermain, kujilati cairan itu. Ternyata cairan putih itu sangat enak dan manis rasanya. Maka aku kembali meremas-remas agar keluar lagi cairan itu.

Setelah puas Dgn cairan itu, kubuka saputangan yg ada di mulutnya itu dan menggantinya Dgn batang penisku. Tentu saja posisinya berubah dari 66 menjadi 69.

Kupaksa untuk menyedot dan memainkan penisku. Kejantananku yg sdh basah dan berlumuran Dgn darah dlm memeknya kupaksa ia menjilatinya Dgn bersemangat. Akhirnya Dgn rasa mual dan mau muntah ia menjilatinya Dgn terpaksa.

Kalau tdk mau dia kembali saya hajar Dgn ikat pinggang. Sambil ia menikmati kemaluanku, kumainkan memeknya yg sdh mulai longgar dan basah.

Kujilati kacang kedelenya semakin lama semakin cepat. Anusnya jg tdk ketinggalan. Tanganku jg menusuk-nusuk keluar masuk anusnya. Anusnya yg tadinya sempit yg hanya dapat dimasuki 2 jari, lama-lama 3 jari masuk jg.

Akhirnya liang senggamanya tidak kuat dan,

“Syuuurrr.. syuurrr..” keluarlah cairan dari memeknya yg langsung kujilati sampai bersih tak bersisa. Gurih dan manis rasanya.

Oh aku pun jg ingin mencapai klimaksnya. Maka segera kucabut penisku dari mulutnya dan segera berganti posisi kembali ke 66. Langsung kumasukkan penisku ke memeknya dan mulai kuperkosa lagi si Laras.

Beberapa menit kemudian tercapailah klimaksnya, dan

“Oooohhhh.. crett.. crett.. aku cinta kamu Ras.., ooooohhh.. crett..!” air kenikmatanku keluar Dgn derasnya dan langsung masuk ke dlm rahimnya.

Panas yg ada di dlm memeknya dirasakan oleh Laras. Ia kembali menangis karena menyadari dirinya akan hamil. Kembali kutampar pipinya karena ia menangis.

“Kenapa lu nangis Ras..? Cengeng lu anaknya..!” tanyaku berpura-pura tdk tahu.

Ia hanya diam saja takut aku Selah dan menamparnya lagi. Tp aku merasa kurang puas kalau hanya memperkosanya saja. Maka kembali aku mengambil ikat pinggangku dan menyiksanya lagi. Ia berteriak kesakitan, tetapi aku tetap menyabet paha, perut dan kali ini berikut punggungnya jg.

Kulitnya merah-merah dan mengkilat karena penuh Dgn keringatnya. Kedua payudaranya kembali kuhisap dan kunyah sekaligus aku menghirup bau badannya yg membuat tenagaku pulih kembali sehabis mencapai klimaks yg pertama tadi.

Aku melihat jam tanganku, dan ternyata menunjukkan pukul 11 malam. Aku tdk perduli dan langsung kembali menikmati tubuhnya. Aku mulai mencium mulutnya, kumainkan lidahnya. Setelah puas lalu turun untuk mencium puting payudranya yg berwarna kuning kecoklatan. Kukunyah dan kuhisap kedua payudaranya sampai basah kuyup karena keringat dan jg air liurku.

Setelah puas Dgn payudaranya, langsung kumasukkan penisku ke dlm memeknya dan langsung kupegang kedua kakinya dan kukangkangkan kedua betisnya yg penuh Dgn keringat.

“Ooohh.. Ooohh..!” erangannya karena keenakan.

Kepalanya kadang ke kiri, kadang ke kanan. Lehernya yg penuh Dgn keringat sehingga memantulkan cahaya lampu membuatku bersemangat ingin terus memperkosanya sampai benar-benar puas.

Sambil kusenggamai Laras untuk kedua kalinya, kuperas payudara kanannya Dgn sangat keras, sehingga langsung keluar cairan yg berwarna putih Dgn sangat banyaknya, dan langsung mengalir melewati kulit payudaranya dan menetes ke jok mobilku.

Setelah beberapa menit aku mencapai klimaksnya.

“Aaahhh.., crett.., crett..! Laras.., crett.., I love you, aahh.. crot..!” Untuk kedua kalinya spermaku langsung menyembur dan masuk ke dlm rahimnya yg sdh basah itu.

Ada sebagian sperma yg keluar karena sdh penuh di dlm. Aku melihat ia sangat kelelahan. Matanya sayu agak sipit. Keringat menempel pada seluruh kulit badannya mulai dari rambut sampai ke pergelangan kaki.

Setelah aku puas, kucubit-cubit kulitnya mulai dari betis, paha, perut, puting payudaranya, dan yg terakhir pipinya yg merah karena banyak kutampar. Setelah selesai, aku memakai bajuku dan Laras kusuruh merapikan dirinya yg lusuh itu. Tp sebelum itu kusuruh Laras seperti gaya anjing. Kedua tangannya berada di atas jok dan kedua kakinya ada di bawah.

Setelah berposisi seperti itu, tanganku langsung masuk dan mengorek memeknya, dan keluarlah spermaku melalui rongga memeknya dan mengalir jatuh melalui paha bagian dalamnya, lalu ke karpet mobil.

“Ooohhhhh.., sakit Ndru..! Udah Ndru..!” teriaknya memohon kepadaku untuk berhenti.

MenDengar permohonannya, aku berhenti dan mengeluarkan tanganku, lalu menepuk-nepuk dan mengelus-ngelus pantatnya.

“Auuwww….Aduh.., kasihan Laras.., Sakit yah..? Iya deh, gue berhenti.” balasku sambil tertawa mengejeknya.
“Ya udah sana pake baju sama celana lu..!” perintahku.

Lalu ia memakai baju dan celana mininya itu. Setelah selesai lalu kami pulang menuju ke rumahnya, dan mengancam untuk tdk memberitahukan ke kedua orangtuanya. Aku mengancam untuk membunuhnya secara sadis bila ia melaporkan ke orangtuanya.

Kulihat jam dan menunjukkan angka 01.35 tengah malam. Berarti aku telah memperkosanya selama lebih dari 3 jam. Lelah rasanya dan kulirik Laras yg mulai tertidur di mobilku. Aku mengendarai mobilku untuk pulang Dgn pelan karena lelah.

Maka sampailah ke depan rumahnya. Setelah Laras turun dari mobilku, aku lalu pulang ke rumahku dan sampai pada jam dua pagi. Itulah kisah cintaku Dgn Laras. yg berakhir Dgn kegembiraan dan menjadi kekasih ku.

TAMAT

Subscribe to receive free email updates: